18 April 2007

Tanya pada Peta Dunia: 10 Negara Terbesar Penduduknya

Wednesday, February 1, 2006 - Tanya pada Peta Dunia: 10 Negara Terbesar Penduduknya



Sempat berlangganan majalah National Geographic hanya beberapa edisi, saya mendapatkan banyak sekali manfaatnya, terutama dalam penambahan wawasan tentang kajian-kajian penelitian kepurbakalaan, petualangan, dan masih banyak lagi lainnya. Tapi sayang dengan harga majalah yang cukup tinggi dibandingkan dengan yang lain, membuat saya berpikir dua kali untuk melanjutkan berlangganan lagi.

Namun setidaknya ada hadiah kecil yang diberikan pada edisi perdananya membuat saya mendapatkan banyak sekali manfaat. Yaitu berupa lembaran poster berukuran panjang lebar kurang lebih 100 cm x 80 cm. Masing-masing sisi berupa peta dunia dan citra planet bumi di waktu malam hari dilihat atau dipotret dari angkasa.

Poster itu saya tempel di dinding samping kiri dekat meja komputer rumah dengan peta dunia menghadap ke arah pembaca. Sedangkan citra bumi di malam hari, walaupun gambarnya indah tapi tidak terlalu penting untuk diperhatikan, sehingga saya korbankan untuk menghadap ke arah tembok.

Dalam peta itu terkandung banyak informasi tentang rumpun bahasa utama yang digunakan manusia di muka bumi, kepadatan penduduk dan negara-negara terbesar berdasarkan jumlah penduduk.

Berikut rumpun bahasa utama yang ada di dunia:

- Afro-Asiatik;

- Altaik;

- Austro-Asiatik;

- Austronesia;

- Dravidia;

- Indo-Eropa;

- Jepang/Korea;

- Kam-Tai;

- Nigeria-Kongo;

- Nilo-Sahara;

- Sino-Tibet;

- Uralik;

- Lainnya



Sedangkan di bawah ini adalah negara-negara terbesar berdasarkan jumlah penduduknya (2004):

- Cina : 1.306.314.000

- India : 1.080.264.000

- Amerika Serikat : 295.734.000

- Indonesia : 241.974.000

- Brazil : 186.113.000

- Pakistan : 162.420.000

- Bangladesh : 144.320.000

- Rusia : 143.155.000

- Nigeria : 140.602.000

- Jepang : 127.417.000



Dengan adanya peta dunia ini, saya benar-benar memahami letak geografis suatu negara atau wilayah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Saya jadi tahu negara-negara apa saja yang mendiami bumi Afrika, Eropa, Asia, Australia, dan Amerika.

Saya juga tahu dengan cepat dan mudahnya kota-kota kecil di sudut-sudut terpencil dari bumi, seperti di ujung Kanada atau di ujung Selandia Baru. Bahkan pada saat acara televisi menayangkan suatu daerah yang tidak saya kenal saya segera mencari tahu di negara mana lokasi itu berada.

Peta dunia itu pun membantu saya untuk mengenal lebih jauh tentang samudera, selat, teluk, danau, laut, kepulauan, tanjung, semenanjung, gunung, pegunungan, punggungan yang ada di planet bumi ini.

Bahkan di saat saya suntuk menghadapi komputer, saya meingistirahatkan mata dengan memandang peta dunia. Dan kadangkala ia menjadi sumber inspirasi dan menjadikannya setting cerita pendek yang pernah saya buat dulu.

Peta dunia ini mengingatkan saya pada saat di kelas dua SMP. Saya begitu menyukai pelajaran geografi. Sang guru selalu mengajukan pertanyaan di tengah-tengah ia mengajar. Dan saya selalu yang pertama kali mengangkat tangan untuk menjawabnya. Kalau Anda mengenal karakter Hermione—sosok cerdas di novel Harry Potter itu yang selalu mengangkat tangan dan tetap diacuhkan oleh Profesor Snape—maka itulah saya. Tidak mirip-mirip amatlah, dia perempuan saya laki-laki, cuma itu bedanya, narsis.

Sang guru hanya bisa geleng-geleng kepala melihat saya. Beliau pun bertanya apakah ada selain saya yang bisa menjawabnya. Ruangan kelas sunyi tiada menjawab, akhirnya tetap saja beliau menunjuk saya.

Asal tahu saja saya tahu banyak tentang geografi karena di rumah Sang Bapak berjualan majalah bekas yang di dapat dari Pasar Senen Jakarta. Dari sanalah saya banyak membaca dan banyak mendapatkan ilmu yang belum didapat oleh kebanyakan teman-teman seumuran saya.

Dari pengalaman itulah, saya juga mengharapkan bahwa peta dunia ini menjadi wadah pembelajaran geografi sejak dini bagi Haqi dan Ayyasy. Sehingga mereka sudah tahu lebih dahulu daripada kawan-kawannya yang lain. Mereka akan lebih dahulu tahu di mana letak Tolanaro, Tocopilla, Sokhumi, dan Pulau Mafia berada. Bahkan bisa jadi mereka akan tahu dimana letaknya Kepulauan Cayman yang sampai saat ini pun saya masih belum juga dapat menemukannya. Mungkin bukan?





riza almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

00:14 30 Januari 2006

No comments: