18 April 2007

7 Jam Membaca Dalam Sepekan

Monday, March 13, 2006 - 7 Jam Membaca Dalam Sepekan


7 JAM MEMBACA,

MENGULAS SETELAHNYA



Berkali-kali saya membolak-balik dua halaman kertas yang berisi daftar pencapaian muwashafat anggota muda, mencari tema apa yang harus saya tulis dan kemukakan kepada anggota liqoat pekanan. Mulai dari tema dalam Qadirun ‘alal Kasbi, Mutsaqaful Fikri, Qawiyul Jismi, Mujahidin Linnafsi, Nazhamu fii Syu’unihi, Haritsun ‘ala Waktihi, sampai Nafi’un Lii Ghairihi.

Tema-tema di atas adalah tema yang harus disampaikan oleh anggota liqoat sebagai ‘iqab karena datang terlambat dari jadwal yang seharusnya. Sedangkan muwashafat lainnya seperti Salimul ‘aqidah, Shahihul ‘Ibadah, Matinul Khuluq, adalah tema primer yang dipergilirkan kepada masing-masing anggota di setiap pekannya.

Semula saya mau menulis tentang pemikiran keislaman kontemporer, tidak jadi, berat euy. Lalu tentang proses berdirinya negara Israel, ah referensi yang saya miliki terlalu sedikit. Kemudian beralih pada masalah pemenuhan hak-hak anak, wah bukunya Dr. Abdullah Nasih ’Ulwan ternyata tebal juga.

Mau juga menulis tentang bantahan terhadap suara-suara miring, dua buku sudah cukup untuk menjadi rujukan seperti AlIkhwan AlMuslimun: Anugerah Allah yang Terzalimi dari Fuad Nu’man dan buku Ikhwanul Muslimin: Deskripsi, Jawaban, Tuduhan, dan Harapan dari Syaikh Jasim Muhalhil, ah malah saya keasyikan membaca dua buku tersebut hingga lupa harus memulai dari mana untuk menuliskannya. (Semua perdebatan di Debat Sepanjang Hayat ternyata ada semua jawabannya di dua buku tersebut).

Berkali-kali saya bolak-balik dari kamar ke lemari buku, bawa satu dua buku lalu ditumpuk lagi pada buku lainnya yang telah menggunung karena bingung memilih tema apa yang harus dipilih.

Sekali lagi saya kembali membuka untuk terakhir kalinya dua lembar kertas itu dan terpilihlah tema tentang membaca buku dan mengulasnya. Ya, akhirlah jadi juga catatan kecil ini walaupun tentu banyak sekali kekurangannya terutama dalam hal pendalaman, sesungguhnya hanya Allah lah yang Mahamengetahui.

:::

Indikator seorang murabbi adalah ia mempunyai sifat-sifat yang harus dimiliki yang meliputi ruhiyah, fikriyah, dan sulukiyah (DPP PKS: 2004). Dalam tulisan kali ini hanya membahas tentang bagaimana seorang murabbi mempunyai wawasan luas dalam berpikir (Mutsaqaful Fikri).

Salah satu muwashafatnya adalah murabbi bisa memenuhi target membaca tujuh jam dalam setiap pekannya. Yakni membaca buku-buku di luar spesialisasinya lalu setelah itu ia harus dapat mengulas apa yang dibaca.

Ini berarti dalam setiap harinya ia membaca minimal satu jam di luar membaca satu juz AlQur’an, muraja’ah hafalan, serta membaca surat kabar dan majalah. Buku-buku yang dibaca adalah buku-buku yang sekiranya dapat menambah pengetahuan dan wawasannya sebagai seorang da’i. Semisal tentang tafsir AlQur’an, kitab-kitab hadits, sirah nabi, kisah para sahabat, ‘aqidah, fiqih, pemikiran kontemporer, perkembangan pergerakan Islam, ensiklopedia dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tidak hanya buku nonfiksi yang dibaca, sekiranya buku fiksi dapat menambah sesuatu hal yang sama seperti di atas dan menambah kebaikan yang kita lakukan maka tidak akan jadi masalah selama murabbi juga berkomitmen bahwa apa yang dibaca tidak menimbulkan sesuatu yang laghwu (sia-sia).

Tentu bagi kiranya yang tidak mempunyai hobi membaca maka dalam pemenuhan indikator ini perlu kiat-kiat khusus agar tidak serta merta cepat merasa bosan. Yakni bila ini berkaitan dengan lamanya waktu yang harus ditempuh, maka solusinya adalah memecah waktu membaca dan mengalokasikannya pada saat yang tepat.

Misalnya dalam 16 jam aktivitas keseharian kita, maka satu jam tersebut dibagi dalam empat waktu. Efektivitas waktu akan terasa dengan hanya membaca seperempat jam di waktu-waktu yang baik misalnya pada waktu selesai sholat shubuh, pada saat istirahat siang, menjelang bubar kantor (atau setelah sholat ashar bagi yang tidak bekerja) dan menjelang tidur. Ini salah satu contoh saja, pembaca dapat mengalokasikannya sesuai yang dikehendaki asalkan tetap dengan komitmen satu jam sehari.

Sembari memenuhi komitmen tujuh jam dalam sepekan maka muwashafat lainnya pun menanti berupa pemenuhan kemampuan mengulas apa yang dibaca. Artinya ia mampu memahami apa yang dikandung dalam bacaan tersebut entah garis besar atau secara mendetil serta dapat membahasnya. Maka untuk dapat memudahkan, pembaca setidaknya harus menyiapkan catatan-catatan kecil bahkan bila perlu membuat resume dari buku tersebut.



Hanya Catatan Kecil

Allohua’lam bishshowab

Riza Almanfaluthi

dedaunan di ranting cemara

’Iqab karena keterlambatan hadir dalam Liqoat

19:30 11 Maret 2006

No comments: