19 April 2007

karena kamu cantik...

karena kamu cantik...


Kepekaan saya yang semakin menipis membuat saya gagap untuk menulis puisi. Tapi saya memang harus melawan kecenderungan yang biasanya membuat orang takut yaitu memulai untuk menulis. Jikalau semua kita memahami bahwa sesuatu yang indah tentunya diawali dari kesulitan-kesulitan maka tentunya tak akan ada keluhan karena akhirnya keindahan itu pasti datang pada akhirnya.
Maka saya tak akan pernah mengeluh bahwa keindahan itu tiada terasa pada puisi ini, karena hari ini saya kembali untuk memulai. Memulai untuk menulis. Menulis sebuah puisi.

***
Mengapa perempuan selalu dibahas dalam setiap diskusi? Karena kecantikannya? Atau karena apa?
Kata Dr. Najah Ahmad Azh Zhihar dan Ustad Cinta dalam "Ya Ma'syaru Ar-Rijaal, Rifqan bin An-nisaa, sesungguhnya:

1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan
mata kaum laki-laki;
2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang mampu
menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria;
3. Kecantikan Perempuan ada pada kelembutan sikapnya;
4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang teduh dan
suaranya yang hangat;
5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang menambah
kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya;
6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya;
7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia;
8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.



Sedangkan saya cuma bisa jawab:

karena...
by: Riza Almanfaluthi

karena perempuan itu 1001 misteri
karena perempuan itu ingin dimengerti
karena perempuan itu sejatinya adalah kawan sejati
karena perempuan itu adanya lelaki
karena perempuan itu mampu membuat warna hati
karena perempuan itu keindahan sebuah puisi
karena perempuan itu membuatku tak mudah patah hati
dan selaksa lainnya hanya
untukmu perempuanku...

Kalibata Biru
11:21, 12 Maret 2007




cinta...
selayaknya datang di senja
saat kau memandang buih lautan

tanyamu
adalah asa yang tak kunjung tiba
di selokan penuh embun
absurd

ah...

Kalibata Biru,
10:00, 12 Maret 2007

No comments: