19 April 2007

Saya Bukan Juru Ledak

Saya Bukan Juru Ledak
(Ikuti Milis Bermanfaat)


Satu manfaat kita mengikuti milis adalah kita bisa berbagi. Yang paling penting adalah berbagi informasi dan apa saja terkecuali—seperti yang selalu teman saya bilang , Mas Soy—hati dan perasaan (halah…).
Tentunya milis yang benar-benar menjadikan diri kita insider bukan outsider. Maksudnya milis itu memang berkaitan dengan yang segala sesuatu kita sukai bukan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kita. Tapi ada saja yang memang mengikuti milis bukan untuk take and give tapi memberi saja. Biasanya ini cuma untuk penyebaran opini, pemasaran bisnis pribadi, atawa spam tidak bermutu.
Kalau kita mengikuti milis yang tidak disukai, tepatnya memang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kesukaan, hobi, atau pekerjaan kita maka bersiap-siaplah menjadi orang yang terasing, yang bloon dan melongo tidak tahu apa yang didiskusikan. Hasilnya ini membuang-buang bandwith saja. Lalu buat apa dipertahankan, so tinggal unsubscribe saja.
Contoh terbaru adalah saat saya mengikuti milis pekerja tambang. Niat pertama saya adalah mungkin saya bisa berbagi tentang pengetahuan perpajakan saya, sehingga para peserta milis setidaknya merasakan sedikit manfaat dari keberadaan dan eksistensi saya (halah…lagi). Eh…ternyata memang pajak dari sononya tidak disukai, kalau bisa ya dihindari saja (kalau masalah ini sih basic instinct, atawa wild instinct dari manusia). Jadinya tidak ada yang pernah menanyakan hal ini. Malah saya yang terlongong-longong membaca istilah-istilah aneh seperti ini:

Planning, Monitoring and Evaluation Project with the Logical Framework Approach (LFA),
sertifikat juru ledak
kandungan TiO2 >12%

Wah…kalau dulu saya memang pernah jadi juru tapi bukan yang berkaitan dengan dinamit dan TNT tapi Jurusita, profesi khusus dengan segala sesuatu yang membuat Wajib Pajak gemetar dan tidak bisa tidur karena membaca surat teguran, surat paksa dan surat sita. Dan maaf juga yah, saya sekarang bukan di PMA Tiga lagi, saya sudah tidak mengurusi kilaunya emas dan sangitnya batubara. Yang saya urusi sekarang adalah sepatu, tekstil, dan tembakau. Jadi beda jauh, ibarat bedanya Squall sama saya (emang sudah beda dari dulu). Saya mengambil langkah tepat, saya bukan juru ledak, saya bukan pekerja tambang, saya tidak mendapatkan apa-apa di sana, saya cabut dari milis pekerja tambang.
Kembali tentang kegunaan kita mengikuti milis—yang saya ikuti adalah keadilan4all—saya seringkali mendapatkan informasi terkini tentang perkembangan dunia Islam karena ada satu peserta milis yang sangat konsisten untuk mengupload berita-berita terkini dari internet. Ada lagi yang konsisten sekali untuk menampilkan tanya jawab dari Pusat Konsultasi Syariah, atau tentang tipu daya Amerika terhadap dunia Islam dengan menampilkan berita asli dari situs luar negeri.
Nah, yang paling gua demen adalah semangat berbagi di saat peserta lain membutuhkan sesuatu misalnya tentang permintaan softcopy materi daurah, informasi seminar, atau daftar-daftar informasi penting lainnya.Dua hari ini saya diminta bantuannya oleh beberapa teman untuk memberikan informasi seputar SDIT di Jakarta Selatan dan materi daurah.
Sudah jelas saya tidak tahu mengenai masalah ini, tapi saya berusaha ketika saya tidak bisa mampu memberi yang diminta setidaknya saya bisa membantu dengan memberikan kepada mereka info siapa yang harus mereka hubungi. Tidak hanya itu, saya kemudian mengirimkan permintaan bantuan kepada para peserta milis. Dan alhamdulillah, responnya luar biasa. Tidak berapa lama apa yang teman saya butuhkan bisa segera didapat. Ternyata yang membantu adalah kawan-kawan dari pajak juga yang ikut milis itu. Syukurlah…saya cukup puas sekali kalau saya bisa sedikit membantu.
Sekarang, milis yang saya ikuti adalah keadilan4all, forum_lingkarpena, dan Belajar_IT. Yang disebut terakhir, sedang dipertimbang-timbang untuk keluar juga. Karena belum ada manfaat yang bisa saya ambil. Tapi saya perlu waktu lagi untuk menelisik lebih dalam, apakah milis ini berguna bagi saya atau tidak. Agar saya benar-benar bisa menjadi insider bukan outsider yang tidak punya inner beauty dan outer beauty. Loh....loh...loh...kagak nyambung lagi...
Kesimpulannya—ini memang harus benar-benar disimpulkan karena bisanya si TJ malas membacanya, dan cuma bisa minta ringkasannya saja. Pertama, ikutilah milis yang benar-benar bermanfaat untuk kita, kedua, ikuti milis yang bisa menjadikan diri kita menjadi bagian dari milis itu, dan ketiga yang para anggotanya suka untuk berbagi dan ringan tangan membantu sesama. Jika tidak, ledakkan saja, upss...saya bukan Amrozi dan bukan pula agen-agen barat, saya bukan pula juru ledak, maksudnya cabut saja, unsubscribe saja gitu loh.


terimakasih untuk:
Arman [LTO];
Winanto [Solo];
Muhammad Damiri [London Sumatera].


Riza Almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
12:44 07 September 2006

No comments: