DUEL BEKAS KOLONI SPANYOL
DUEL BEKAS KOLONI SPANYOL
Setelah golnya dianulir oleh wasit di babak kedua karena terperangkap dalam jebakan offside yang dibuat para pemain belakang Kosta Rika, I. Kaviedes melalui umpan matang Mendez akhirnya menciptakan gol indah buat Ekuador. Dan jangan lupa bahwa gol ini dibuat di menit ke-92 di babak perpanjangan waktu yang hanya empat menit lamanya.
Tentu saja stadion sepakbola di kota Hamburg kembali bergemuruh dengan sorak sorai bergembira dari para suporter Ekuador. Skor bertambah menjadi 3-0. Angka yang membuat tim dari Amerika Selatan ini dipastikan lolos ke babak kedua. Bersama Jerman tentunya yang mengalahkan Kosta Rika 4-2 dan Polandia 1-0. Sisa pertandingan terakhir tidak berpengaruh terhadap kedua tim ini.
Dan kali ini Ekuador mempertontonkon pada para penggemar sepakbola di dunia permainan menawan, kerjasama yang baik, dan gol-gol cantiknya. Dua gol indah sebelumnya dibuat dengan tandukan oleh C. Tenorio di menit ke-8 dan tendangan di sisi yang sulit oleh Delgado—sempat menjadi Man of the Match pada pertandingan perdana melawan Polandia—di menit ke-54.
Tentunya kemenangan ini menghapus julukan yang melekat sebelumnya pada tim Ekuador. Yaitu julukan sebagai jago kandang. Sebagaimana diketahui bahwa Ekuador selalu menang dalam setiap pertandingan yang dilakukan di Ibukotanya, Quito yang berada di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut. Seperti pula Bolivia yang mendapat julukan yang sama karena letak La Paz yang tinggi pula.
Ini membuktikan bahwa para pemain Ekuador pun sanggup untuk bermain di mana saja, atau di ketinggian yang sama dengan permukaan laut seperti di Hamburg misalnya.
Kemenangan ini pun memupuskan kekhawatiran saya setelah melihat pertandingan pertamanya melawan Polandia beberapa hari yang lalu. Pertandingan di dini hari yang saya tonton dengan terkantuk-kantuk ini meninggalkan kesan pada diri saya bahwa Ekuador kalau mempertahankan permainannya seperti itu tidak akan bisa untuk melaju ke babak kedua. Apalagi menjadi juara dunia. Impossible!!!
Tapi harapan nonrealistis saya bahwa Piala Dunia akan dimenangkan oleh tim underdog, tim kuda hitam, tim selain dari Eropa, Argentina, dan Brasil kembali membuncah setelah melihat kemenangan Ekuador pada malam ini.
Ya, malam ini saya temukan tim unggulan saya. Tim yang membuat saya bisa pula larut dalam demam piala dunia. Walaupun saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya nanti, tapi yang pasti piala dunia bagi saya tidak akan membosankan lagi karena melihat tim-tim dari negara bola itu-itu saja. Hal yang sama ketika saya mendukung Nigeria di saat Piala Dunia 2002.
Sebenarnya tidak hanya Ekuador yang menjadi harapan, tapi ada pula Iran, Togo, Tunisia atau Arab Saudi. Namun keempat negara tersebut sampai saat ini belum ada yang membukukan kemenangan. Jikalau memang ditakdirkan bahwa tim favorit saya tidak ada yang melaju ke babak seperempat final misalnya, saya akan dukung Argentina.
Mengapa Argentina? Karena ada kenangan tersendiri buat tim ini di waktu saya masih duduk di bangku SD. Ya, sampai saat ini kemeriahan piala dunia tahun 1986 masih terbayang-bayang di mata. Teringat kelincahan Maradona pada waktu itu. Itu saja sih. Pokoke Argentina!!!
Kembali kepada pertandingan Ekuador dan Kosta Rika malam tadi, kemenangan ini membuktikan bahwa Ekuador memang kekuatan ketiga sepakbola Amerika Latin setelah Argentina dan Brasil. Perlu pembuktian lebih lanjut di saat memainkan partai ketiga melawan Jerman.
Bisakah Ekuador dengan benteng kuartet pemain belakangnya yang kuat mampu menahan gempuran dari Tim Panser asuhan Jurgen Klinsman itu. Atau bahkan mampu balik menyerang dan mengobrak-abrik pertahanan lawan melalui aksi lincah dari Mendez, Delgado, C. Tenario, De La Cruz, I. Kaviedes dan kawan-kawan.
Jika menang, Ekuador akan menjadi tim yang ditakuti di depan mistar gawang oleh tim-tim lain. Sebaliknya, maka tetap menjadi perhatian lebih dari yang lain. Kita lihat saja nanti.
Fakta Angka:
Hasil pertandingan Grup A Piala Dunia 2006 di Jerman sampai 23:43 WIB 15 Juni 2007:
Jerman 4-2 Kosta Rika
Polandia 0-2 Ekuador
Jerman 1-0 Polandia
Ekuador 3-0 Kosta Rika
Yang Belum Menjadi Fakta di Grup A:
Ekuador ?-? Jerman
Kosta Rika ?-? Polandia
Fakta-fakta lain di balik pertarungan Ekuador dan Kosta Rika.
Fakta ini di dapat dari ensiklopedi yang saya baca sambil menonton pertandingan semalam. Perlu membacanya agar didapat gambaran yang lebih utuh. Tentunya hal yang sedikit ini adalah profil selain profil sepakbola—karena hal ini banyak didapat dari koran dan majalah. Selamat menikmati.
1. Ekuador dan Kosta Rika sama-sama bekas koloni Spanyol;
2. Ekuador merdeka tahun 1822 dari Spanyol dan Kosta Rica melepaskan diri dari Federasi Amerika Tengah di tahun 1848;
3. Ekuador adalah republik yang berada di Amerika Selatan, berbatasan dengan Peru di sebelah selatan dan Kolumbia di utara. Ibukotanya Quito.
4. Kosta Rica berada di Amerika Tengah bertetanggaan dengan Panama dan Nikaragua. Ibukotanya San Jose.
5. Luas Wilayah Ekuador 270.679 km persegi. Sedangkan Kosta Rika 51 ribu km persegi;
6. Penduduk kedua negara itu lazimnya keturunan Spanyol, Indian, serta Afrika (dari bekas budak).
7. Christophorus Columbus pernah singgah di Kosta Rika di tahun 1502
8. Kota Pontianak di Kalimantan Barat sejajar pada garis khatulistiwa dengan Ibukota Ekuador, Quito.
Sumber:
1. Pertandingan Bola Langsung dengan segala komentarnya di SCTV Pukul 20.00 WIB 15 Juni 2006;
2. Peta Dunia: National Geographic Maret 2005 (Peta ini tidak mencantumkan Negara Palestina. Disana cuma ada ISRAEL, maklum saja National Geographic Society berada di Washington DC, USA);
3. Ensiklopedi Keluarga A-Z, 1991;
4. http://www.bbc.co.uk/indonesian/sports/story/2006/06/060610_hasil.shtml
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
23:52 15 Juni 2006
No comments:
Post a Comment