09 April 2007

Provinsi Bogor Raya

Monday, August 1, 2005 - Provinsi Bogor Raya (Bogor, Bekasi, Depok, Cianjur, dan Sukabumi)

Malam Ahad, dengan Sony DSC-V1 5 Mega Pixel 4x optical zoom saya diberikan
amanat untuk mendokumentasikan acara silaturahim dan peresmian kantor baru
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bojonggede,
Kabupaten Bogor.

Acara yang berlangsung khidmat ini diadakan dalam rangka untuk menjalin
silaturahim dan ukhuwah dengan masyarakat sekitar karena sebagai pendatang
baru di RT 01 RW 01 Desa Pabuaran-tempat kantor ini berada-sudah selayaknya
memperkenalkan diri. Acara ini juga dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Bogor dari fraksi PKS yakni Ir Arif Munandar.

Diawali dengan pembacaan tilawah oleh mantan ketua DPC yang lama yakni
Ustadz Mahfudz, sambutan Ketua DPC dan Ketua RT 01 sebagai wakil dari
masyakarakat sekitar, acara ini kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan
pemaparan kinerja anggota DPRD dari Fraksi PKS.

Ustadz Arif mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Bojonggede yang telah
memercayakan suaranya kepada PKS sehingga mendapatkan 7 kursi dewan yang
dulunya di tahun 1999 hanya mendapatkan dua kursi. Sebesar 50% lebih suara
di Daerah Pemilihan VI disumbangkan oleh Kecamatan Bojonggede yakni kurang
lebih 28.000 suara.

Dan dengan tujuh suara tersebut turut memengaruhi jalannya perpolitikan dan
pemerintahan Kabupaten Bogor. Salah satu contohnya adalah ketika 4 fraksi
lainnya setuju untuk mengesahkan program pembangunan jalan di salah satu
daerah di wilayah Kabupaten Bogor namun Fraksi PKS tidak menyetujuinya dan
meminta penundaan pengesahan karena adanya dugaan mark-up, maka Ketua DPRD
tidak mau mengambil resiko berhadapan dengan Fraksi PKS dan menyetujui untuk
menunda pengesahan tersebut. Padahal secara itung-itungan matematis kalau
diadakan voting sudah tentu Fraksi PKS akan kalah karena sebagai pemenang
kedua setelah Partai Golkar, PKS hanya mendapat 16% kursi Dewan.

Dari Ustadz Arif juga diperoleh informasi tentang adanya keinginan pemekaran
wilayah di Kabupaten Bogor, yakni dengan adanya wacana dibentuknya Kabupaten
Bogor Barat dan Bogor Timur, karena Kabupaten Bogor sudah terlalu banyak
kecamatan di dalamnya yakni sekitar 40 kecamatan. Keinginan tersebut
diharapkan terealisir sebelum tahun 2008, karena di tahun tersebut akan
diadakan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten dan Provinsi.

Kemudian yang berkembang di masyarakat Jawa Barat adalah adanya keinginan
pemekaran wilayah dan pembentukan provinsi Bogor Raya yang meliputi daerah
Bogor itu sendiri, Bekasi, Depok, Cianjur, dan Sukabumi. Namun ini baru
sebatas wacana. Bagi PKS semua ini tidak masalah, malah diharapkan kalau
memang terjadi pemekaran-pemekaran tersebut akan membuat para kader akan
lebih berkonsentrasi di wilayah dakwahnya masing-masing.

Pada akhir pembicaraannya beliau mengharapkan agar masyarakat Bogor
khususnya masyarakat Bojonggede agar senantiasa mendukung perjuangan dakwah
dan tetap mendoakan para wakil rakyat agar tetap amanah dalam memegang
kepercayaan yang amat besar ini. Tepat pada pukul 21.00 Waktu Indonesia
Bagian Bogor, acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustadz
Faisal.

****

Dalam perjalanan pulang saya sempat berpikir tentang wacana pembentukan
propinsi Bogor Raya tersebut. Saya membayangkan wilayah Jawa Barat akan
kembali ke masa-masa lampau yang terbagi ke dalam wilayah-wilayah kerajaan
dan kesultanan, seperti Kerajaan Hindu Pakuan dan Padjajaran, Kesultanan
Banten, dan Kesultanan Cirebon.

Daerah Banten dengan Pandeglang, Lebak, Tangerang, dan Serang. Daerah Bogor
dengan Bekasi, Depok, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor sendiri. Daerah Cirebon
dengan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Daerah Bandung dengan
Bandung, Subang, Purwakarta, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Dulu mereka dipimpin oleh raja-raja dan sultan-sultan besar, kini mereka
akan dipimpin oleh kepala-kepala daerah yang juga adalah raja-raja kecil di
wilayahnya masing-masing.

Itu tidak mengapa, asalkan para pemimpin tersebut mampu menebus mahalnya
biaya pemekaran dan pemilihan langsung kepala daerah itu dengan pengabdian
setulus-tulusnya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat, bukan
kemajuan perutnya sendiri.

Sayangnya hasil foto amatir terlihat kurang bagus karena pencahayaannya
tidak maksimal. Dan sayangnya pula di pc saya tidak ada program burning,
sehingga janji untuk memberikan hasil jepretan ini kedalam keping cakram
pada besok pagi sepertinya tidak dapat terlaksana.

Malam pun semakin larut.







RIZA ALMANFALUTHI
dedaunan di ranting cemara

di antara malam yang menggigit

30 Juli 2005

No comments: