KINGDOM OF HEAVEN
20.5.2005 - KINGDOM OF HEAVEN
Membaca ulasan Film Kingdom of Heaven di halaman 151-152 kolom 6 paragraf 2 edisi 16-22 Mei 2005, yang baru saja saya baca dengan judul tulisan "Yang 'Kudus' ..yang Berdarah".
Saya kiranya dapat memberikan koreksi pada tulisan berikut ini:
"....dan seperti Abu Bakar yang menakhlukkan Yerusalem pada 637, atau di dunia Islam Arab lain kala itu, ia mengijinkan warga Yahudi untuk melakukan pekerjaan apa saja, mulai dokter sampai pegawai...".
Dapat saya ungkapkan di sini adalah bahwa yang menahlukkan Yerusalem pada era awal pemerintahan Islam Pasca kematian Rosululloh Muhammad SAW adalah sahabat Umar bin Khaththab ra bukan sahabat Abu Bakar (Ashshidiq) ra. Itupun terjadi pada tahun 638 M bukan di tahun 637 M.
Hal ini bisa di baca dan dicari referensinya pada buku-buku sejarah Islam. Salah satu contohnya bisa dilihat pada buku Ensiklopedia Tematis DUNIA ISLAM jilid 2 penerbit: PT Ichtiar baru Van Hoeve di halaman 48 kolom 2 paragraf 3:
"Persetujuan ini disampaikan kepada Khalifah di Madinah, yang disertai permohonan agar Umar bersedia datang untuk menerima penyerahan Yerusalem. Pemimpin ini menyetujui perjanjian itu dan segera berangkat ke Palestina. Pada tahun 638 M, penyerahan kota suci itu dilakukan dari Patriach Sophorius kepada Khalifah Umar bin Khaththab."
Sedangkan pengembangan wilayah pada masa Abu Bakar belum sampai pada penguasaan Yerusalem, bisa di baca pada halaman 47 buku yang sama pada kolom 2 paragraf 3:
"Pengembangan wilayah pada masa Abu Bakar berlangsung dari 12-13 H. Pada akhir pemerintahannya, pasukan Islam telah dapat menguasai daerah yang cukup luas. Selain Jazirah Arabia, yang dapat disatukannya kembali setelah munculnya gerakan pembangkang, beberapa daerah di luarnya dapat ditaklukan dan dimasukkan ke dalam kekuasaannya. Wilayah-wilayah yang berhasil ditaklukannya pada masa khalifah pertama ini antara lain Ubullah (terletak di pantai Teluk Persia), Lembah Mesopotamia, Hirah, Dumat al Jandal (kota benteng yang terletak di perbatasan Suriah), sebagian daerah yang berbatasan dengan Palestina, perbatasan Suriah dan sekitarnya."
Demikian koreksi ini saya sampaikan, karena bagi yang sudah terbiasa membaca tentang sejarah Islam akan mengalami "keterperanjatan" yang mengganjal ternyata terjadi pada sebuah majalah sekaliber Tempo.
Kurang lebihnya mohon maaf. Billaahittaufiq wal hidayah.
Wassalaamu'alaikum wr.wb.
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
No comments:
Post a Comment