The Hobbit
Thursday, January 12, 2006 - The Hobbit
Kemarin, baru saja saya menyelesaikan membaca yang kedua kalinya buku karangan JRR Tolkien ini. Walaupun Anda sudah membaca novel lainnya yang sudah difilmkan oleh Peter Jackson, trilogi The Lord of The Ring mulai The Fellowship of The Ring, Two Towers, hingga The Return of The King, maka itu belumlah lengkap sebelum Anda baca buku yang berjudul The Hobbit.
Karena peristiwa besar di trilogi itu berawal dari seratus tahun sebelumnya yang diceritakan dalam buku ini. Dengan ditemukannya cincin setan oleh tokoh utamanya Bilbo Baggins, kakek Frodo Baggins, dalam sebuah dasar gua gelap di pegunungan berkabut.
Buku yang saya temukan di rak toko buku di bilangan Kalibata Maret 2004 lalu itu memberikan gambaran utuh dari kisah-kisah yang dibuat oleh Tolkien ini. Membaca bukunya tidak membuat kening berkerut karena selain tampilan font-nya lebih besar dari buku trilogi juga penuh dengan petualangan yang menegangkan dari para tokoh-tokohnya yang terdiri Gandalf sang penyihir putih, satu hobbit dan tiga belas kurcaci.
Sekadar menambah informasi saja, buku Tolkien ini dijadikan oleh bangsa barat sebagai rujukan dalam penamaan dan penggambaran makhluk-makhluk aneh selain manusia, seperti Orc, Goblin, Warg, Troll, Elf, Hobbit, dan Dwarf. Empat nama pertama selalu menjadi pihak kejam, sadis, dan selalu berlawanan dengan tiga yang terakhir kawan manusia.
Saking menariknya hingga saya membacanya berulang-ulang kali dan menambah penasaran saya pada buku-buku Tolkien lainnya. Sampai saat ini saya belum menemukannya, dengan mencarinya di toko buku ataupun searching di internet. Mungkin kalaupun ada, itu pun masih dalam bahasa aslinya. Entah di suatu hari nanti.
So, baca ini baru itu...
riza almanfaluthi
dedaunan di ranting cemara
hujan lebat
17:48 10 Januari 2006
No comments:
Post a Comment