100th: Keranda di Balik Kabut II
Tuesday, October 25, 2005 - 100th: Keranda di Balik Kabut II
puncak ini
bergerbang tempat keabadian
yang siangnya sering terlelap
di balik selimut mendung
yang dinginnya adalah bantal
bersulam benang kabut
yang mulai terurai
puncak ini
bermelodikan dengung dzikir
dari ritual sekumpulan raga
di sekeliling gerbang tanah merah
sedangkan di sudut sana
teronggok keranda menyendiri
berbisik dengan gundukan,
kayu-kayu lapuk,
batu marmer berlumut,
yang kesemuanya ber-ID Card
inilah dia
yang telah memuntahkan isinya
dan kini tersia-sia
menunggu
kembali terusung di sebagian pundak
kembali tersapu kabut pekat
di akhirnya ritual
meninggalkan penghuni baru dibelakang
bersiap menerima 2 tamu agung
setelah tujuh langkah tertera
pengusung terakhir
lalu entahlah...
puncak ini
berbalut sepi
usai keranda itu
kembali terusung di sebagian pundak
kembali tersapu kabut pekat
*****
riza almanfaluthi
deDAUNan di ranting cemara di shubuhnya Pabuaran, January 31st, 2003
No comments:
Post a Comment